Sayangku,
Aku sebenarnya telah berjanji dalam diriku untuk kembali padamu,
Padamu dan pada anak-anakmu yang telah merindukan aku.
Kurasakan betapa aku juga merindukan bau keringat kelekmu,
Dan aku ingin bersembunyi di antara kedua belah kelekmu itu,
Kurindukan juga untaian ikal rambutmu yang terurai bak mie kering yang baru dibuka dari bungkus plastiknya,
Kurindukan kau mencabuti uban rambutku, yang telah bertambah barang tiga atau helai setiap hari,
Entah berapa helai sudah ada di kepalaku saat ini,
Elusan tanganmu pada kepalaku, kurasakan begitu nikmat,
Sehingga akan membuat aku tertidur pulas satu malam satu hari,
Pengganti hari-hariku yang tak pernah menikmatinya sejak meninggalkanmu,
Hingga aku mendengar tangis anak-anakmu untuk membangunkan aku.
Persetan dengan bisikan iblis, bahwa aku kembali dalam pangkuan kekasihku yang lama,
Aku hanya ingin mengatakan kepadanya,
Bahwa aku masih menyayanginya,
Tidak mencintainya,
Tidak pula menganggapnya sebagai bongkahan daging yang lezat untuk kusantap,
Aku hanya inginkan maaf,
Bahwa aku telah meninggalkannya untuk hidup bersamamu,
Menghapus rasa dendam yang bertahun-tahun ada dalam luka di hatinya.
Aku memang bercanda dengannya untuk mengobati luka dalamnya itu,
Tapi dia sudah menjadi temanku,
Sedangkan kau adalah temanku, adekku dan istriku,
Yang melahirkan bagiku anak-anakmu yang cerewet dan keras kepala itu.
Sayangku,
Aku percaya engkau bukan iblis dan aku bukan Tuhan,Yang bisa berkonspirasi menyelesaikan hidup kita,
Kita hanyalah wayang dari pada dia & Dia.
Sekali lagi,
Maafkan aku,
Aku akan kembali kepadamu.
For you,
Vrc. S. Kristianti.
Cc : Fr. GACLT; Fr. RYCLT
White House, 3rd floor,
Friday, February, 4th, 2011
Aku sebenarnya telah berjanji dalam diriku untuk kembali padamu,
Padamu dan pada anak-anakmu yang telah merindukan aku.
Kurasakan betapa aku juga merindukan bau keringat kelekmu,
Dan aku ingin bersembunyi di antara kedua belah kelekmu itu,
Kurindukan juga untaian ikal rambutmu yang terurai bak mie kering yang baru dibuka dari bungkus plastiknya,
Kurindukan kau mencabuti uban rambutku, yang telah bertambah barang tiga atau helai setiap hari,
Entah berapa helai sudah ada di kepalaku saat ini,
Elusan tanganmu pada kepalaku, kurasakan begitu nikmat,
Sehingga akan membuat aku tertidur pulas satu malam satu hari,
Pengganti hari-hariku yang tak pernah menikmatinya sejak meninggalkanmu,
Hingga aku mendengar tangis anak-anakmu untuk membangunkan aku.
Aku bertanya kepadamu,Apakah aku seperti ASU,
Yang setiap kali melihat bongkahan daging, ingin menyantapnya?
Yang setiap kali melihat bongkahan daging, ingin menyantapnya?
Bukan sayangku,
Menurutku aku adalah HARIMAU,
Yang memakan daging yang menurutnya pantas untuk dimakannya,
Dan ketika ia sudah kenyang,
Ia hanya membunuh mangsa yang tidak diinginkannya,
Dan meninggalkannya untuk dimakan oleh BINATANG lain yang ingin membutuhkan makan daripadanya,
Selebihnya hanya akan mengaum untuk menjaga daerah kekuasaannya dari gangguan musuh-musuhnya,
Terkadang dia harus bertarung mempertahankannya,
Hingga ia harus terluka dan sangat kelelahan,
Hingga tiba waktunya untuk menyantap,
Dan meminum air dari padamu lagi.
Persetan dengan bisikan iblis, bahwa aku kembali dalam pangkuan kekasihku yang lama,
Aku hanya ingin mengatakan kepadanya,
Bahwa aku masih menyayanginya,
Tidak mencintainya,
Tidak pula menganggapnya sebagai bongkahan daging yang lezat untuk kusantap,
Aku hanya inginkan maaf,
Bahwa aku telah meninggalkannya untuk hidup bersamamu,
Menghapus rasa dendam yang bertahun-tahun ada dalam luka di hatinya.
Aku memang bercanda dengannya untuk mengobati luka dalamnya itu,
Tapi dia sudah menjadi temanku,
Sedangkan kau adalah temanku, adekku dan istriku,
Yang melahirkan bagiku anak-anakmu yang cerewet dan keras kepala itu.
Tetapi maaf sayangku,
Janjiku dalam hatiku tidak aku tepati,
Aku masih berkeliling menjaga perbatasan-perbatasan,
Bagiku ini adalah pertarungan terakhirku,
Dan aku tidak tahu,
Apakah aku sampai dalam pangkuan dua belah pahamu yang mulus itu,
Dalam keadaanku yang hidup,
Atau aku sudah menjadi bangkai,
Sama seperti pertama kali aku bersembunyi di dalamnya,
Aku tidak tahu apakah akan selamanya bisa menikmatinya,
Ataukah sampai batas dimana aku terakhir kali ada di sana dengan tangisanmu dan anak-anakmu itu,
Sebab selalu aku berfikir bahwa inilah pertarunganku yang terakhir,
Dan aku hanya ingin mempersiapkan itu untuk anak-anakmu,
Agar mereka menjaga perbatasan-perbatasan yang telah aku buat ini.
Sayangku,
Aku percaya engkau bukan iblis dan aku bukan Tuhan,Yang bisa berkonspirasi menyelesaikan hidup kita,
Kita hanyalah wayang dari pada dia & Dia.
Sekali lagi,
Maafkan aku,
Aku akan kembali kepadamu.
For you,
Vrc. S. Kristianti.
Cc : Fr. GACLT; Fr. RYCLT
White House, 3rd floor,
Friday, February, 4th, 2011
No comments:
Post a Comment