Thursday, December 1, 2016

CANGKEM-NYA SI TOGOG

. . .

Aku adalah Togog,
penasehat para raja penguasa,
Meski mereka selalu beraroma angkara murka,
Aku terus bertutur meski mulutku berbusa,
Berkata kebenaran di depan penguasa adalah jihad mulia.

Sinuwun, kekuasaan menjadikan kronimu memperkaya diri,
Tetapi rakyat bukan lagi makhluk yang gampang dikelabui,
Rakyat kini lebih peka mata, telinga dan hati,
Mengkhianati rakyat adalah kebiadaban paling keji.

Sinuwun, akulah pemberi nasehat dengan segudang ilmu,
Tolong, jangan bodohi rakyat dengan wajah memelasmu,
Menjual kata fitnah untuk menutupi karakter peragu,
Membentengi para maling untuk menghilangkan malu.

Sinuwun, lihatlah parade rakyat yang benci perampok,
Karena narapraja berkomplot membuat hukum berbelok,
Menjual kehormatan karena rayuan uang segepok,
Lalu mencari oknum untuk dijadikan biang kerok.

Sinuwun, jangan engkau buat rakyat semakin bingung,
Pemimpin bangsa harus tegas, jangan mirip orang linglung,
Raja adalah khalifah Tuhan Yang Maha Agung,
Kalau engkau linglung, lebih baik engkau menjadi mBilung.

Sinuwun, tegakkan keadilan di jalan yang benar,
Karena penderitaan tak bisa membuat rakyat selamanya sabar,
Kesejahteraan harus mewujud, nyata, tak hanya samar-samar,
Kalau engkau benar, engkau akan disegani seperti Semar.

Sinuwun, jangan menebar ketakutan seperti pocong,
Hentikan adu domba, bungkamlah omong kosong,
Buktikan jika engkau bisa mengadili para garong,
Bila hanya omong kosong, engkau tak lebih baik dari Bagong.

Sinuwun, bersihkan istanamu dari golongan celeng,
Karena mereka itu perusak, mereka itulah pencoleng,
Durjana itu hanya membuat wajahmu jadi tercoreng,
Jika engkau oleng, engkau tak lebih baik dari seorang Gareng.

Sinuwun, lamat-lamat terdengar rakyatmu mengutuk,
Kecurangan telah membuat bendera negeri ini tertunduk,
Namun ketertindasan bisa membuat rakyat mengamuk,
Bila hanya bisa mabuk, engkau lebih rendah dari seorang Petruk.

Aku hanyalah Togog, tetapi aku bukan orang goblog,
Sinuwun, jangan hambat rakyat menulis aspirasi di blog,
Karena kinerja dewan wayang kini dinilai jeblog,
Jika engkau ikut-ikutan goblog, akau akan berhenti menjadi Togog.

. . .


Dari, Nol Kilometer

https://www.facebook.com/notes/r-yacob-christian-sihombing/cangkem-nya-si-togog/709453485773366
11 Maret 2014

No comments:

Post a Comment