Tuan mendalilkan, bahwa merayakan tahun baru dengan terompet, adalah pemubajiran, adalah kawannya setan.
Apakah dalam hal ini, tuan ingin membaptiskan diri tuan sendiri adalah teman, minimal cs-nya Tuhan?
Dengan membeli terompet bagi kedua anak saya, juga buat istri saya
yang memang sedang keranjingan dengan terompet, apakah tuan ingin
mengatakan bahwa saya telah melakukan tindak pidana pemubajiran, dan
penelantaran anak dan istri, dengan dalil bahwa setelah membeli terompet
maka anak-anak dan istri saya tidak bisa saya beri makan?
Ataukah tuan sedang memproduksi keberisikan, ketegangan, dan keriuhan pada diri sendiri. Sebuah pseudo,
bayang-bayang semu serupa kegentaran pada hantu di dalam pikiran tuan
sendiri, sampai tuan menjadikannya benar-benar ada, sampai hantu itu
seakan benar-benar ada di kamar tuan, lalu tuan berjuang mati-matian
untuk menaklukkannya, sembari menepuk dada bahwa tuan adalah pahlawan
kebenaran.
Akh, buat apa pula berdebat dengan tuan dan dalil-dalilnya.
Mencari siapa pencipta trompet adalah resolusi yang paling mendesak di tahun baru ini.
https://donsagundoagemosgaramos.wordpress.com/2016/01/04/apa-persoalan-tuan-dengan-terompet/
Posted on
No comments:
Post a Comment