Mengapa pula orang sibuk untuk membicarakan sekedar jenggot?
Coba bayangkan, orang-orang suci di masa silam gemar berjenggot panjang, tetapi
mengapa pengikutnya malah memandang rendah orang yang berjenggot?
Seandainya saja kami bangsa jenggot bisa memilih, kami akan
memilih tumbuh di dagu-dagu orang beken, anggota dewan yang lagi ngetop akibat
ingin membubarkan DPD, atau pejabat-pejabat yang ongkang-ongkang di kantor,
atau pengusaha-pengusaha yang mabuk anggur yang ditumpahkan di selangkangan
gula-gula mereka.
Atau bahkan kami akan memilih untuk tumbuh dan menikmati tumbuh di dagu wanita-wanita cantik itu. sehingga lebih terurus tata letak, distribusi, dan dominasinya.
Setidaknya dengan memilih di sana, kami bisa menikmati
kemewahan-kemewahan anggota dewan, menikmati segarnya ruangan-ruangan dengan
tata udara ruang mewah, atau saja bisa menonton film-film biru gratis, limited
edition, tauke-tauke di jet-jet pribadi mereka.
Sekarang katakan kepadaku, apakah kau ingin membunuhku?
Aku lebih kenal kau, bahkan sebelum kau lahir dari rahim
ibumu. Aku juga tumbuh di sana, di rahim ibumu. Lalu aku ikut lahir, lalu akan
ikut ke alam kubur, dan ikut dibangkitkan. Ikut ke surga jika kelak kau ke
surga, ke neraka, jika akhirnya demikian.
Lalu sekarang, apa masalahmu denganku?
Yk, 11 Feb 2016 Masehi
The day of 4.541 after married, 15.148 after born.