Dalam bahasa Jawa, pepatah tinggal glanggang colong playu, menggambarkan
tentara yang meninggalkan arena peperangan, bermakna orang yang tak bertanggung
jawab.
Nilai seseorang dalam hidup ini tergantung dari rasa
tanggung jawabnya. Makin tinggi nilai tanggung jawabnya makin tinggi kualitas
hidupnya.
Tanpa bermaksud menggunjingkan orang lain, apalagi menyebut
nama seseorang, atau kelompok tertentu, namun
apa yang terjadi di sekitar kita dapat dijadikan sebuah pelajaran bagaimana
kepercayaan dan tanggung jawab menjadi salah satu kunci menjadikan seseorang
lebih terhormat serta disegani orang lain.
Tanpa itu, sebenarnya kita sedang menghinakan diri sendiri.
Dalam illustrasi gambar, kerakusan
si togog atas tahta,
harta, berujung pada kaburnya ia dari arena "demo-demo-an" yang sedang marak
belakangan ini. Sial sekali,
ia
tidak termasuk dalam tim ke-11-an yang terpilih.
Saya agak curiga pada saat "demo-demo-an" kemarin, nampak si togog tak serius, tumben-tumbennya ia membawa kembang mawar, simbol dari cinta tak biasanya begitu. serius sikitlah gog . . .!!!
Jangan-jangan ia sedang menyempurnakan ketiga unsur
tahta, harta dan wanita, dengan
mabuk janda. Sebelum berkuasa, tak apalah,
discount dengan beli 1 dapat 2 dulu.