Thursday, December 1, 2016

ANTARA MERPATI, RUMAH DAN CINTA

Mengapa burung merpati bisa mengetahui jalan pulang ke rumah?
 
“Saya telah menemukan bahwa mereka menggunakan “bunyi infra” sebagai peta mereka. Dan ini akan menjelaskan mereka tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan rumahnya. Suara asli samudera, gelombang di laut, mempengaruhi mereka menciptakan suara diantara atmosfir dan Bumi”. (Prof. Bill Keeton)
 
Sepasang merpati akan mendampingi lambang cinta saat perayaan-perayaan yang berhubungan dengan cinta. Bahkan, pada abad pertengahan, orang-orang meyakini merpati memilih pasangannya di hari valentine, hari yang disakralkan oleh para pemuja cinta.
 
Dalam mitologi Yunani, merpati disejajarkan, beterbangan disekitaran, bersama Aphrodite, dewi cinta.
Merpati juga sebagai lambang kesetiaan dengan mewakili monogami dan kesetiaan dalam hubungan asmara, karena burung merpati cenderung setia tinggal bersama pasangannya. Merpati jantanpun ikut membantu menetaskan dan merawat anak mereka, hingga akan tersirat citra setia suatu hubungan.
 
Dalam olahraga perbalapan merpati, bahwa dari ketinggian 6.000 kaki lebih, dengan kecepatan terbang yang mencapai 92,5 km/jam, maka ia akan menukik, dan tepat sasaran, mengepakkan sayapnya pada merpati betina pasangannya.
 
Reputasi merpati sebagai simbol cinta begitu kuat, hingga pada syair-syair lagu:
 
“Burung saja terbang tak lupa pulang,
Ingat sangkar anak istri”.
 
Syair lagu, yang ditembangkan apik oleh Nia Daniati, salah satu pelantun lagu-lagu cengeng di era 80-90an. Ini memang adalah sebuah sindiran bagi kaum lelaki yang sering keluyuran malam, melestarikan kebiasaan yang mungkin tertunda di masa remajanya.
Khusus dua poin terbawah,
 
Apakah merpati betina-pun dapat dijadikan sebagai merpati balap? Dalam istilah yang sedikit populer, emansipasi merpati betina dalam perbalapan, merpati balap betina.
 
Lantas bagaimana, jika yang terjadi jika yang menyanyikan lagu Burungpun Ingat Pulang, adalah Obbie Mesakh atau pelantun lagu-lagu melankolis era lagu itu diciptakan. Tentu dengan syair yang sedikit dirubah,
 
“Burung betina saja terbang tak lupa pulang,
Ingat sangkar anak suami”.
 
Mungkinkah si merpati jantan dan merpati betina, mendengar “bunyi infra” memiliki kemampuan yang sama, untuk ingat sangkar, anak dan jantannya?
 
Atau mungkin merpati jantanpun tidak menunggunya untuk pulang, berbisik dalam hati, iya sudahlah, lungo o sak karepmu, terbanglah setinggi kau suka, tak perlu aku tanya kapan kowe bali, tak perlu aku meminta dang bali o.
 
CaBlaka 281015
 
https://www.facebook.com/notes/r-yacob-christian-sihombing/antara-merpati-rumah-dan-cinta/1039294946122550

No comments:

Post a Comment